FIAT JUSTICIA ET PEREAT MUNDUS

20 Juni 2008

ketika kita harus memilih........


Hidup itu pilihan. Begitu kata iklan. Hidup adalah perbuatan. Lagi-lagi kata iklan. Yah terkadang dalam hidup kita harus memilih satu di antara dua hal atau lebih yang menurut kita yang terbaik. Tapi baik menurut kita belum tentu baik menurut ALLAH SWT. Pilihan kita harus diridhoi ALLAH SWT.

Well.. Gw juga saat ini sedang dalam kondisi seperti itu. Dalam kondisi harus memilih. Memilih apa? Memilih konsentrasi ( kalau di fakultas lain namanya "jurusan) apa yang akan gw masuki di semester 4 atau 5 nanti. Gw sadar ini masih terlalu cepat dan terburu-buru. Gw aja masih semester 2 di FH. Tapi menurut gw ini gak bisa ditunda. Harus sekarang. Apalagi kalo melihat hasil ujian mata kuliah favorit dan yang jadi target konsentrasi gw nanti.

Awalnya gw memilih hukum pidana sebagai konsentrasi yang akan gw geluti. Ga peduli dengan omongan senior-senior gw yang bilang kalo pidana itu susah, gw terus maju. Ternyata setelah gw masuk semester 2 dan ikut kuliah pidana, gw terkaget-kaget. Kaget karena suasana di kelas saat kuliah berbalik 360 derajat. Saat kuliah suasana kelas begitu damai diselingi gelak tawa karena kegilaan dosen. Si dosen pandai membuat kelas menjadi "hidup". Udah gitu si dosen doyan banget main-mainin pasal KUHP buat bahan candaan. Tersebutlah pasal-pasal favorit yaitu pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 385 tentang perkosaan. Udah deh waktu dia keluari tuh pasal jangan harap bisa nahan tawa. Saat ujian keadaan berbalik. Semua mahasiswa larut dalam ketegangan. Hasilnya gw dihajar abis-abisan pas UTS dan diperparah UAS. Walau begitu minat gw gak surut. Gw mulai memikirkan jurusan lain. Pilihan gw jatuh pada perdata. Nilai pidana dan perdata gw aslinya ga beda jauh. Yah ga parah-parah amat lah. Tapi ketenangan gw terusik. Gw jatuh hati sama.......Hukum Tata Negara. Nah ini karena sosok dosen yang enak saat kuliah dan lagi gw ngerasa bisa mengeluarkan semua kemampuan gw disini. Pokoknya kemampuan analisis gw diakui 100% selain itu gw bisa tau kebobrokan birokrasi dan koordinasi antar lembaga ditambah lagi kesalahan-kesalahan para pemimpin negara ini yang membuat RI "jalan di tempat".

Mungkin loe semua bertanya apa sebenernya cita-cita gw? Gw pengen jadi advokat. Itu saja. Ga ada embel-embel yang muluk-muluk. Blue print hidup gw juga udah gw susun walaupun masih perlu modifikasi disana-sini sesuai perkembangan hidup gw.

Gw bingung nentuin pilihan gw. Kondisi sekarang amat sangat berbeda ketika gw kelas 3 SMA dulu. Ketika itu gw dengan tanpa ragu memilih Kampus Kerakyatan ini sebagai batu loncatan gw dan memilih FH sebagai jalan menuju cita-cita gw. Dan Alhamdulillah pilihan spontan gw dikabulkan oleh ALLAH SWT. Suatu aksi dramatis harus gw lakukan untuk menetukan sikap gw saat ini...hehehehe.................

1 komentar:

Rudy Butarbutar mengatakan...

Hehe, gw jg lg binun ni nentuin konsentrasi. Makany gw googlin dan nemu blog ini. Pilihan gw 2, perdata ato internasional.